Rabu, 24 April 2013

Puisi Religi: Tidak ada yang bisa menunggu sesetia kematian



Berawal dari sebuah seruan
Untuk sebuah misi agung
Kamu tahu kan ‘agung’itu apa?
Kalau sudah tahu,
kamu akan memahami makna ‘Mahaagung’
Tak perlu dijabarkan kembali ‘Mahaagung’itu dengan
Apa? Siapa? Dan Bagaimana?

Tapi…., tunggu dulu
Bukan itu agung yang kami maksud
Kamu sudah gila dengan fana,
Mari sini, kuwaraskan dengan nyanyian surgawi
Lekas pasang telingamu
Sebelum bait terakhir selesai dinyanyikan
Dan sebelum badai suara meriuhkan datang

Bagaimana? Terdengar syahdu bukan?
Iya kan? Loh… kenapa kamu diam saja?
Seharusnya kamu turut berseru kecil riang
Oh…. Kamu pasti sudah mengerti seruan tadi.


Maka apakah kamu mengira bahwa sesungguhnya kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu akan dikembalikan kepada kami” (Q.S Al Mukminun. 115)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar