Salah satu pertanyaan yang hinggap di balik batok kepala setiap orang ketika berpikir atau melamun ….‘Mengapa?’
“Mengapa”, atau terkadang
sebagian orang menyebut “Kenapa”. Kenapa bumi itu bulat, tidak kotak/persegi?
Ya, kalau kita telaah dari sudut pandang ilmu pengetahuan, jawabannya adalah
karena kotak itu terbatas. Kita akan menemukan sudutnya dan memiliki sumbu
simetris terbatas , tapi kan bumi tidak ada ujungnya, seperti yang dibuktikan
oleh Nicolas Copernicus dalam misinya yang membuktikan bahwa bumi itu bulat.
Walaupun orang-orang di sekitarnya saat itu belum memperhitungkan dirinya dan
memiliki pemikiran yang lain megenai bumi ini, namun Nico dengan keteguhan hati
dan keyakinannya bisa membuktikan bahwa ekspedisi yang dilakukan akan membawanya
kepada kebenaran yang tentunya dapat dipertanggungjawabkan. Kita pasti belajar
mengenai sejarah ini ketika di sekolah. Sungguh, keyakinan yang luar biasa. Ya,
keyakinan yang luar biasa tentunya harus ditemani oleh pemikiran yang luar
biasa pula. Kembali mengenai kotak vs
bulat. Kalau tadi kita telah mengetahui bahwa kotak itu memiliki sumbu simetri
yang terbatas, nah kalau bulat sama-sama kita tahu bentuk ini memiliki sumbu
simetri yang tidak terbatas. Hal ini menunjukkan bahwa Yang Maha Kuasa memiliki
kuasa yang tak terbatas. Lihatlah disekelilingmu itulah kuasa Tuhan. Yang tadi
adalah salah satu contoh berpikir dengan pertanyaan mengapa/kenapa. Bisa kita
lihat pertanyaan ini mempunyai tingkat penjabaran yang lebih mendalam.
Bandingkan dengan pertanyaan, “Apakah bentuk bumi?” Tentunya kita bisa jawab
dengan singkat “Bulat”. Atau jika kita diajarkan disekolah, kita harus
mengulang kata dalam pertanyaan untuk jawaban kita, seperti “Bentuk bumi adalah
bulat”. Just a simple answer, right?===#end
(Awalnya judul tulisan ini adalah "Bukan Apa, tetapi Mengapa dan Bagaimana. Tulisan di atas bisa dibilang hanya mukadimahnya (pembukaan). Dan saya lupa waktu itu ingin menulis apa ya..hahaha...Nikmati saja mukadimah ini. Cheers!!)